Parasit penyebab demam keong hidup pada beberapa jenis siput dan keong air tawar. Bentuk parasit yang menular, yang dikenal dengan nama Serkaria, muncul dari siput ke dalam air.
Orang akan terinfeksi ketika bentuk larva dari parasit tersebut menembus kulit selama kontak dengan air yang terkontaminasi.
Sementara penularan antar-manusia bisa terjadi saat penderita demam keong mencemari sumber air tawar dengan feses atau urine yang mengandung telur parasit. Telur bisa menetas di dalam air.
Berdasarkan laporan WHO, demam keong lazim terjadi di daerah tropis dan subtropis. Utamanya, di wilayah masyarakat kurang mampu tanpa akses air bersih dan sanitasi yang buruk.
Gejala demam keong
Gejala schistosomiasis umumnya disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap telur cacing.
Schistosomiasis usus dapat menyebabkan beberapa gejala seperti berikut:
-sakit perut
- diare,
- darah dalam feses.
Pembesaran hati sering terjadi pada kasus jangka panjang.
Kondisi ini kerap dikaitkan dengan akumulasi cairan di rongga peritoneum dan hipertensi pembuluh darah di perut.
Sementara pada schistosomiasis urogenital, hematuria menjadi salah satu gejala utamanya. Hematuria merupakan kondisi adanya darah dalam urine.
Namun, gejala schistosomiasis urogenital pada pria dan wanita umumnya berbeda.
Berikut gejala pada wanita:
- lesi di area genital,
- perdarahan di vagina,
- nyeri saat berhubungan seksual,
- nodul di vulva.
Sementara pada pria, schistosomiasis urogenital dapat menyebabkan patologi vesikula seminalis, prostat, dan organ lainnya.
Schistosomiasis jenis ini berisiko memicu kerusakan ginjal dan fibrosis kandung kemih. Kanker kandung kemih juga merupakan komplikasi lain yang bisa terjadi dalam kasus yang lebih parah.