Bahayakah Hari Tanpa Bayangan Bagi Manusia? Indonesia Bakal Alami 2 Kali di 2023

    WARTABANJAR.COM – Antisipasi perlu dilakukan masyarakat Indonesia menyambut fenomena hari tanpa bayangan pada siang hari ini. Sebab LAPAN melaporkan bahwa sinar matahari akan berada hampir tepat di atas kepala kita sekitar pukul 11.55 WIB

    Terutama bagi mereka yang berada di luar rumah sedari pagi sampai hari tanpa bayangan akan berlangsung. Banyak hal dilakukan guna terhindar dari dampak paparan sinar matahari yang terlalu dekat itu.

    Dokter spesialis kulit dan kelamin, Ivony Moesa, mengimbau supaya kita lebih berhati-hati saat hari tanpa bayangan. Fenomena itu membuat matahari berada hampir di atas kepala kita dan akan lebih terik dari biasanya.

    Karena itu, jangan lupa memakai pelindung fisik, bisa topi maupun payung. “Jadi, biar mataharinya tidak langsung mengenai kita,” kata Ivony yang sudah satu tahun ini berpraktek di Rumah Sakit Indriyati Solo saat dihubungi Health Liputan6.com pada Selasa, 20 Maret 2018, malam.

    Terutama bagi mereka yang berada di luar rumah sedari pagi sampai fenomena hari tanpa bayangan itu muncul. “Pokoknya, sudah harus terlindungi,” ia menegaskan.

    BACA JUGA: Mulai Hari ini 7 September Matahari Tepat Berada di Atas Kepala atau Hari Tanpa Bayangan, ini Kata LAPAN RI

    Ivony bilang, memilih payung untuk digunakan selama berlangsungnya hari tanpa bayangan juga tidak boleh sembarangan. Ada baiknya memakai payung yang memiliki dua lapisan, seperti yang sedang tren baru-baru ini.

    Alami2 Kali

    Indonesia diperkirakan akan mengalami hari tanpa bayangan yang disebut juga kulminasi utama pada tahun 2023.

    Hal tersebut disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam keterangan resminya seperti dikutip pada Sabtu (11/2/2023).

    Pada tahun sebelumnya, Indonesia sudah mengalami hari tanpa bayangan sepanjang 7 September – 21 Oktober 2022.

    Masyarakat dapat mengamati fenomena ini di berbagai wilayah di Indonesia dengan waktu yang berbeda-beda menurut letak geografis.

    Lantas, apa yang akan terjadi ketika Indonesia mengalami hari tanpa bayangan dan bagaimana prosesnya?

    Pengertian hari tanpa bayangan

    BMKG menjelaskan, kulminasi utama yang disebut juga transit atau istiwa’ adalah fenomena saat Matahari berada tepat di posisi paling tinggi.

    Terjadinya deklanasi menunjukkan bahwa posisi Matahari sama dengan lintang pengamat.

    Ketika hal tersebut terjadi, artinya posisi Matahari berada tepat di atas kepala pengamat atau titik zenit.

    Bayangan benda tegak bakal terlihat menghilang sekitar 30 detik, baik sebelum maupun sesudah waktu puncak di setiap wilayah.

    Baca Juga :   Menkominfo Didesak Mundur, Presiden Tegaskan Tak Akan Pecat Budi Arie

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI