WARTABANJAR.COM, JAKARTA- Sejumlah produsen sepakat memasok minyak goreng ke BUMN Pangan untuk percepatan pemenuhan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi usai rapat pasokan minyak goreng bersama BUMN Pangan dan para produsen minyak goreng, Rabu (8/2/2023).
Arief menyebut dengan adanya Cadangan Minyak Goreng Pemerintah (CMGP), pemerintah bisa melakukan intervensi pasar untuk mencegah gejolak harga minyak goreng menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Menurutnya, dalam mewujudkan cadangan minyak goreng, pemerintah perlu berkolaborasi yang baik dengan semua pihak, baik antarkementerian dan lembaga, BUMN, serta sektor swasta atau para produsen minyak goreng.
“Maka kita libatkan para produsen untuk memberikan masukan terkait pasokan bagi BUMN Pangan,” ungkapnya.
Setelah dilakukan pembahasan, diskusi, serta mendengar masukan dari perwakilan produsen, Arief menuturkan untuk tahap awal ini disepakati komitmen penyaluran total sebanyak 29 juta liter per bulan dimulai dari Februari-Maret ini.
Rinciannya, jumlah tersebut terdiri dari 18 juta liter minyak goreng curah dan 12 juta liter minyak goreng kemasan.
Dari total 29 juta liter tersebut ID FOOD akan mendapatkan 22 juta liter dan Bulog 7 juta liter.
Jumlah tersebut akan dipasok oleh tujuh produsen minyak goreng, yang terdiri dari PT Bina Karya Prima sebanyak 33 ribu liter, PT SMART 11 juta liter, dan Apical Group 8 juta liter.
Lalu, KPN Group sebanyak 600 ribu liter, PT Mahesi Agri Karya 666 ribu liter, PT LDC Indonesia 3 juta liter, dan PT Permata Hijau Group 6 juta liter.