WARTABANJAR.COM, MARTAPURA – Keberadaan gulma kayu apu di kawasan Kecamatan Martapura Timur menjadi perhatian serius Bupati Banjar, H Saidi Mansyur.
Pasalnya, kehadiran gulma kayu apu ini berdampak pada lahan pertanian yang dikelola petani setempat.
Gulma kayu apu yang sangat banyak, hingga berdampak terganggunya aktivitas para petani, mulai dari menanam hingga masa panen.
Bupati Saidi Mansyur didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Banjar, H Nurgita Tiyas, menyampaikan itu saat menghadiri kegiatan Pengendalian Gulma Kayu Apu sekaligus perkenalan wisata religi dan wisata mancing, di Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Rabu (1/2/2023) pagi.
Baca juga: Pembahasan Raperda Ditunda, DPRD Sebut PAM Bandarmasih Banyak Catatan dan Perlu Audit Keuangan
Kehadiran gulma kayu apu sebagai organisme pengganggu tanaman pada lahan pertanian, lanjut Saidi, mengakibatkan terjadinya kompetisi atau persaingan dalam tanaman budidaya dalam penangkapan cahaya, penyerapan air serta menjadi tempat hidup insekta.
“Ini mengganggu usaha pertanian, menaikkan biaya perawatan dan menurunkan produktivitas,” ungkap Saidi.

Menurutnya, alternatif yang bisa dilakukan memanfaatkan kayu apu sebagai pupuk kompos yang bisa digunakan untuk memupuk tanaman, baik padi, hortikultura dan lainnya.
Untuk penanggulangan gulma tersebut Saidi Mansyur juga menyerahkan bantuan cairan pembasmi beserta alat semprotnya, yang diharap bisa dimanfaatkan petani dengan sebaik-baiknya.
Saidi Mansyur juga turut mengapresiasi upaya camat dan masyarakat setempat yang memperkenalkan wisata religius Kubah Pangeran Muhammad Tambak Anyar yang merupakan putera dari Sultan Adam Al Wasiqbillah.