WARTABANJAR.COM, JAKARTA- Pemerintah Malaysia mengalokasikan dana tambahan sebesar RM1 miliar atau setara Rp3,5 triliun demi meningkatkan keamanan perbatasan di Sabah dan Sarawak.
Posisi kedua wilayah Malaysia itu berdekatan dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Indonesia.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim mengatakan dalam diskusinya baru-baru ini dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, mereka berbicara tentang ibu kota baru Indonesia, Nusantara, yang dekat dengan Sabah dan Sarawak.
“Karena itu, kami telah memutuskan untuk memberikan alokasi tambahan untuk meningkatkan keamanan perbatasan serta infrastruktur dasar seperti jalan, agar kami tidak terlihat terlalu ketinggalan,” ia melanjutkan.
Alokasi dana itu nantinya akan digunakan untuk meningkatkan fasilitas dan infrastruktur Malaysia di Sabah dan Sarawak, seperti fasilitas pabean, imigrasi, dan karantina (CIQ).
Selain itu, dana tambahan tersebut juga akan dipakai untuk meningkatkan berbagai infrastruktur di sepanjang perbatasan Malaysia dan Indonesia.
Anwar Ibrahim mengatakan Kementerian Keuangan Malaysia telah memberikan persetujuan awal untuk alokasi tersebut dan diharapkan bakal masuk dalam anggaran pemerintah Malaysia untuk 2023, yang akan diajukan pada Februari mendatang.
Datuk Seri Anwar mengatakan pemerintah federal telah setuju untuk meningkatkan hibah khusus untuk Sabah dan Sarawak.
Kesepakatan itu sebagai bagian dari perjanjian Malaysia Agreement 1963 (MA63), yang menyatakan dua wilayah Malaysia Timur itu dikelola sebagai wilayah, bukan negara bagian.
Pada tahap awal, Sarawak nantinya akan menerima RM300 juta dalam bentuk hibah.