Dua Alasan AHY Tolak Wacana Perubahan Sistem Pemilu Menjadi Proporsional Tertutup

    Jika terjadi sistem Pemilu Tertutup, kata AHY, maka rakyat tidak bisa memilih secara langsung wakil-wakil rakyatnya.

    “Padahal kita ingin semua menggunakan haknya dan tidak seperti membeli kucing dalam karung, dan tentu kita berharap pada saatnya para wakil rakyat dan pemimpin yang terpilih benar-benar yang bisa membawa perubahan dan perbaikan,” paparnya.

    Oleh karena itu, tandas dia, tentu diharapkan Sistem Proporsional Terbuka bisa tetap dijalankan sesuai dengan Undang-undang yang berlaku saat ini.

    “Dan kita semua bisa menyambut pesta demokrasi dengan seksama dan tentunya kita berharap berjalan dengan baik,” kata dia.

    Yang kedua, sambung Agus, secara internal, Partai Politik juga perlu menjaga semangat yang tinggi dari seluruh kadernya.

    Dikatakan dia, dengan sistem Pemilu Proporsional Terbuka tentu diharapkan setiap kader Partai Politik juga punya ruang, punya peluang yang adil.

    “Jangan sampai mereka yang berjibaku, berusaha, berjuang untuk mendapatkan suara kemudian rontok semangatnya karena berubah sistem, dan kita ingin sekali lagi, yang terbaiklah yang bisa membawa aspirasi masyarakat luas,” ujar putra Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono, ini.

    “Itu saja dua hal yang dapat saya tambahkan, sekali lagi mudah-mudahan perjuangan ini juga bukan hanya perjuangan Partai Politik tetapi juga perjuangan seluruh elemen masyarakat Indonesia,” tutup Agus. (edj)

    Editor: Erna Djedi

    Baca Juga :   Pengedar Narkoba Ditangkap di Jalan Aries, Polisi Amankan 4 Paket Sabu

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI