WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Baru-baru ini, Bawaslu Kota Banjarmasin mengunggah data indeks kerawanan pemilu dan pemilihan serentak pada tahun 2024 di instagram official bawaslu.bjm.
Indeks kerawanan pemilu (IKP) merupakan hasil pemetaan Bawaslu terhadap segala hal yang berpotensi menganggu atau menghambat proses pemilu atau pemilihan yang demokratis.
Terlihat skor kerawanan pemilu di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) berjumlah 53.35.
Di angka ini levelnya termasuk ke dalam kategori rawan sedang.
Lalu dalam dimensi konteks sosial politik, Kalsel berada di posisi 10 dengan jumlah 66.96 di mana hal tersebut juga masuk ke dalam kategori rawan sedang.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Bawaslu Kota Banjarmasin, Muhammad Yasar memaparkan hal tersebut dipengaruhi oleh kultur masyarakat Banjarmasin.
“Kalau konteks sosial politik kita paham bahwa kultur masyarakat di Banjarmasin terkadang masih menerima politik uang, dan politik identitas sehingga menjadi kerawanan-kerawanan, juga isu SARA, walaupun tidak terlalu mendominasi di Banjarmasin, tapi juga tetap termasuk kerawanan,” ungkapnya kepada Wartabanjar.com, Jumat (6/1/2023).
Selama proses pelaksanaan pra pemilu berjalan, indeks tersebut bisa saja meningkat tergantung banyak atau tidaknya kasus yang terjadi.
“Yang awalnya rawan sedang karena banyak kasus bisa menjadi rawan tinggi, di Banjarmasin masih rawan sedang, tapi ada beberapa daerah di Kalsel yang rawan tinggi seperti Banjarbaru karena kemarin ada kasus pemajangan caleg di Bandara ketika haul Sekumpul,” sambungnya.