WARTABANJAR.COM – Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Anis Purwaningsih, menyebutkan Satellite Disaster Early Warning System (SADEWA) merupakan sebuah sistem informasi peringatan dini bencana berbasis teknologi satelit dan model atmosfer.
Ia menjelaskan, sistem tersebut berfungsi untuk memberikan informasi awal kepada pihak-pihak yang terkait dengan penanganan kejadian bencana baik pada tingkat pemerintah pusat maupun daerah, dalam rangka pengelolaan resiko bencana hidro-meteorologis.
“SADEWA merupakan aplikasi berbasis web yang terdiri dari sistem pemantauan atmosfer berbasis satelit Himawari-8, sistem prediksi atmosfer berbasis model Weather Research Forecasting (WRF), dan sistem peringatan dini hujan ekstrem,” terang Anis, seperti dikutip dalam rilis BRIN di Jakarta, Rabu (28/12/2022).
Baca Juga
Banjir Rob Genangi Banjarmasin Saat Libur Nataru
Dirinya juga merinci, SADEWA memantau kondisi atmosfer secara real time, memprediksi kemungkinan terjadinya hujan ekstrem, dan memberikan informasi peringatan dini kepada pihak-pihak yang terkait dengan penanggulangan bencana. “SADEWA menyajikan informasi parameter atmosfer seperti curah hujan, angin, awan, suhu, kelembapan, dan lain-lain,” imbuhnya.
Sebagai informasi, SADEWA 1.0 mulai dikembangkan pada 2010 sebagai pilot project untuk wilayah Jawa Barat yang rentan terhadap berbagai kejadian bencana seperti banjir dan longsor. Selanjutnya, sistem tersebut kini telah dikembangkan menjadi Sadewa 6.0 untuk wilayah Indonesia.
“SADEWA meliputi seluruh wilayah Indonesia dengan resolusi spasial 5 kilometer, resolusi waktu 1 jam, dengan jangkauan prediksi 3 hari ke depan. Sadewa dengan resolusi yang lebih tinggi (1 kilometer) tersedia untuk wilayah Jawa Barat dengan resolusi waktu dan jangkauan prediksi yang sama dengan SADEWA 5 kilometer,” lanjut Anis