Lazis Assalam Fil Alamin pada Juni 2022 lalu mendatangkan ahli dari Mesir untuk melakukan supervisi program, Prof Dr Mustofa Dasuki Kasbah yang juga merupakan mantan direktur eksekutif Pusat Studi Ekonomi Islam Shaleh Kameel Universitas Al-Azhar Kairo.
Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan, H Ramlan mengatakan, hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan bahwa angka prevalensi balita stunted di Provinsi Kalimantan Selatan adalah 30 persen, sehingga masuk menjadi salah satu provinsi dari 12 provinsi prioritas yang ditetapkan Pemerintah.
Terdapat tiga pendekatan dalam pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia yaitu pertama dengan pendekatan keluarga beresiko stunting yang dilakukan dengan intervensi hulu yaitu pencegahan lahirnya bayi stunted dan penanganan balita stunting.
Kedua, melalui pendekatan multi sektor dan multipihak melalui PENTAHELIX yaitu menyediakan platform kerjasama antara pemerintah dan unsur pemangku kepentingan (dunia usaha, perguruan tinggi, masyarakat dan media).
Ketiga, pendekatan intervensi gizi terpadu dengan melakukan intervensi spesifik dan sensitif yang berfokus pada program inkubasi yang memperhatikan Kesehatan dan kecukupan gizi 3 bulan calon pengantin, ibu hamil, ibu masa interval, baduta dan balita didukung dengan penyediaan sanitasi, akses air bersih serta bansos.
Pada pertemuan yang berlangsung di Hotel Rattan Inn Banjarmasin itu hadir Sekretaris Utama BKKBN, Tavip Agus Rayanto, Kepala BKKBN Provinsi Kalsel, H Ramlan dan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar, serta pengusaha Kalsel. (has)