WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Kasus dugaan setoran tambang batu bara ilegal ke petinggi Polri yang sempat diungkap Ismail Bolong lewat video viralnya mulai terkuak.
Ferdy Sambo di sela-sela persidangan kasus pembunuhan Yosua membenarkan adanya surat penyelidikan yang mengusut dugaan suap tambang yang diungkap Ismail Bolong itu.
Selang 2 hari, Hendra Kurniawan ikut buka suara soal kasus Ismail Bolong.
Hendra menegaskan jika dirinya memeriksa langsung Ismail Bolong dalam penyelidikan itu. Ia juga membenarkan nama Kabareskrim, Komjen Agus Andrianto, dalam laporan tersebut.
Baca juga: Pemprov Sumbar Kirim 1,3 Ton Rendang untuk Korban Gempa Cianjur
Mantan Karopaminal Divpropam Polri, Hendra Kurniawan, juga mengaku pernah menyelidiki dugaan setoran ke Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto. Isu setoran tambang ilegal ke Agus itu pernah disampaikan mantan polisi bernama Ismail Bolong.
Namun Ismail Bolong mencabut keterangan itu dan mengaku ditekan Hendra saat membuat testimoni soal setoran ke Agus.
Hendra awalnya ditanya apakah benar dirinya menyelidiki dugaan setoran dari tambang itu. Hendra membenarkan hal tersebut.
Hendra kemudian ditanya apakah benar kasus yang diusutnya itu menyeret nama Kabareskrim. Hendra mengatakan faktanya memang demikian.
Isu adanya mafia tambang ini sebelumnya ramai di media sosial usai video Ismail Bolong yang mengaku menyetor uang ke Kabareskrim sebesar Rp 6 miliar beredar.
Ismail Bolong, dalam video itu, ngaku bekerja sebagai pengepul batu bara dari konsesi tanpa izin. (edj/berbagai sumber)