Rusia Bombardir Kota-kota Ukraina dengan Rudal dan Roket, Sekjen PBB Kontak Volodymyr Zelensky

    Tetapi negara-negara mengambil kesempatan untuk berbicara pada Senin pagi serangan jam sibuk yang melanda setidaknya 14 wilayah Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv, dan menewaskan sedikitnya 14 orang. Rusia mengatakan pihaknya menargetkan fasilitas militer dan energi. Tetapi beberapa rudal menabrak daerah sipil.

    Duta Besar Ukraina Sergey Kyslytsya mengatakan kepada majelis bahwa beberapa kerabat dekatnya terancam dan tidak dapat berlindung di tempat perlindungan bom.

    “Seluruh dunia sekali lagi melihat wajah sebenarnya dari negara teroris yang membunuh rakyat kita,” katanya saat debat dimulai. Rusia belum mendapat giliran untuk berbicara.

    Sebelumnya Senin, Rusia mengatakan pihaknya membalas apa yang disebutnya serangan “teroris” Ukraina pada Sabtu di sebuah jembatan penting. Penasihat presiden Ukraina Mikhail Podolyak menyebut tuduhan jembatan itu “terlalu sinis bahkan untuk Rusia.”

    Sekretaris Jenderal PBB António Guterres “sangat terkejut” oleh serangan Rusia dan berbicara Senin dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, kata juru bicara PBB Stéphane Dujarric.

    Beberapa jam kemudian, majelis PBB berkumpul untuk mempertimbangkan resolusi yang diusulkan yang akan mengutuk “referendum” dan mengklaim pencaplokan sebagai ilegal.

    Tindakan yang dipimpin Uni Eropa juga akan menuntut agar Moskow “segera dan tanpa syarat” membatalkan pencaplokan yang dimaksudkan, menyerukan semua negara untuk tidak mengakui mereka dan mendesak penarikan segera, lengkap dan tanpa syarat pasukan Rusia dari semua wilayah Ukraina yang diakui secara internasional.

    Baca Juga :   PKS Proses Pemecatan Anggota DPRD Singkawang Tersangka Kekerasan Seksual Anak

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI