WARTABANJAR.COM, JAKARTA- Istri aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib, Suciwati memberikan tanggapan soal kasus pembunuhan suaminya yang dibocorkan oleh hacker Bjorka di media sosial belum lama ini.
Suciwati menilai tindakan hacker Bjorka yang membeberkan pelaku pembunuhan suaminya merupakan pesan penting.
Suci berpendapat aksi Bjorka itu memperlihatkan bahwa masyarakat masih berharap kasus pembunuhan yang terjadi 18 tahun lalu itu bisa dibongkar.
Suci di kantor KontraS, Jakarta belum lama ini mengatakan sampai hari ini pembunuh suaminya masih menjadi misteri yang belum terjawab.
Ia menilai pemerintah banyak berdalih dalam upaya membongkar dalang kasus tersebut, di antaranya dengan menyebut dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) hilang.
Kendati demikian, Suci menilai pembentukan tim ad hoc penyelidikan dugaan pelanggaran HAM berat terkait pembunuhan Munir oleh Komnas HAM dinilai penting.
“Untuk berikutnya siapa sebenarnya dalang pembunuhan Munir,” ucap Suci.
Ketua Badan Pengurus Centra Initiative, Al Araf juga berpendapat serupa.
Menurutnya, peretasan Bjorka mempertegas bahwa pengungkapan kasus Munir adalah kepentingan publik.
“Publik masih melihat bahwa penyelesaian kasus Munir belum selesai,” ujarnya.
Al Araf pun meminta Komnas HAM melakukan penyelidikan dugaan pelanggaran HAM berat pembunuhan Munir secara konsisten.
Ia berharap pergantian komisioner Komnas HAM baru pada November mendatang tidak akan mengganggu jalannya proses projustitia.
Kasus pembunuhan Munir kini berusia 18 tahun.