Selama wawancara dengan saluran TV Global Haber, Cavusoglu mengatakan dia yakin negara-negara NATO tidak ingin perang berakhir. “Ada negara-negara di Barat yang ingin perang berlanjut, dengan negara-negara anggota NATO di antara mereka,” katanya, menurut media Rusia TASS.
“Maksud saya tidak hanya Amerika Serikat (AS) tetapi juga negara-negara anggota NATO.”
Dia melanjutkan bahwa negara-negara Eropa, yang tidak disebutkan, ingin menyabotase kesepakatan untuk membantu ekspor gandum Ukraina setelah panen diblokir oleh pasukan Rusia selama berbulan-bulan, dan menambah kekhawatiran tentang kekurangan pangan di luar negeri.
Dia menambahkan AS bukan salah satu dari negara-negara yang mencoba memblokir kesepakatan itu.
“Namun ini bukan AS. AS berkontribusi pada kesimpulan dari kesepakatan biji-bijian, termasuk mencabut pembatasan ekspor pupuk Rusia, membuka blokir pelabuhan, dan mencabut pembatasan pada operasi perbankan. Tetapi ada juga negara-negara Eropa yang menginginkannya untuk menyabotase ini. Kami tidak kehilangan harapan dan melanjutkan upaya kami,” katanya.
Dia tidak menawarkan secara lebih spesifik tentang negara mana yang dia yakini ingin memperpanjang konflik atau mengapa mereka ingin melakukannya. Ini hanya contoh terbaru dari Turki yang tidak setuju dengan NATO di tengah perang.
Turki bahkan menolak memasukkan Finlandia dan Swedia ke dalam organisasi sebelum akhirnya setuju untuk membiarkan mereka bergabung. (dtk/berbagai sumber)
Editor: Erna Djedi