WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Tidak hanya PT. Air Minum Bandarmasih, tetapi seluruh PDAM/PTAM yang ada di Kalimantan Selatan (Kalsel), juga sudah mulai memberlakukan penyesuaian.
Pasalnya, penyesuaian tarif itu merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pelayanan terhadap para pelanggan.
Terlebih lagi, untuk PT. Air Minum Bandarmasih, yang selama 5 tahun terakhir, mengalami produksi rugi.
Ketua Perpamsi Kalsel, Syaiful Anwar mengatakan, kalau penyesuaian tarif ini merupakan sebuah tuntutan, yang harus dilakukan.
Apalagi untuk PT. Air Minum Bandarmasih sendiri sudah 7 tahun tidak melakukan penyesuaian tarif.
“Tidak hanya PT. Air Minum Bandarmasih saja, tetapi seluruh perusahaan air minum di Kalsel juga melakukan penyesuaian tarif,” ujar Syaiful, Selasa (2/8/2022) kemarin.
Ia juga menjelaskan, untuk penyesuaian tarif ini, juga akan didampingi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalsel.
“Perhitungannya itu tidak sembarangan, ada rumus-rumusnya, dan juga prosesnua diampingi oleh BPKP, sehingga bisa dipertanggung jawabkan,” jelas Syaiful.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarmasin, Awan Subarkah menyarakan, agar penyesuaian tarif ini, jangan sampai membebankan masyatakat bawah.
Oleh sebab itu, pihaknya mengusulkan, agar ada subsidi dari pemerintah daerah, kepada tarif EMDR atau masyarakat misikin.
“Sehinga adanya subsidi ini, maka masyarakat bawah atau miskin tadi, tidak termasuk kedalam kenaikan tarif, karena kenaikan tarif tadi sudah disubsidikan oleh pemerintah daerah.” Ucap Subarkah.