Sementara itu, Ketua Organda Kalsel, Edi Sucipto mengucapkan, dalam hal ini pihaknya sama sekali tidak ada masalah karena bagi Organda jalur khusus yang selama ini dijalankan tetap jalan.
“Sebenarnya bukan masalah kita, cuma timbul masalah karena kepentingan kita terusik oleh oknum yang demo kemarin,” ucap Edi kepada awak media.
Jadi dari hasil pertemuan kali ini, papar Edi, jalur khusus tetap akan dibuka.
”Selain itu untuk tuntutan terkait subsidi BBM tetap dilaksanakan juga disetujui,” papar Edi.
Ia juga menilai, kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah terkait jalur khusus tersebut, memang sudah benar dan sangat bermanfaat bagi para sopir truk di pelabuhan.
“Pemerintah daerah kita itu sudah benar, dalam mengatur agar BBM subsidi ini bisa tepat sasaran, salah satu caranya, yaitu dengan dibuatnya jalur khusus tersebut,” tutur Edy.
Di samping itu, Ketua ALFI/ILFA Kalsel, Saut Nathan Samosir mengatakan selisih paham yang selama ini terjadi sudah selesai hari ini.
Dari hasil kesepakatan hari ini, ALFI/ILFA dan Aptrindo akan tetap berada di jalur khusus SPBU yang sebelumnya, namun dengan catatan untuk SPBU tersebut, akan ditambah kuota BBMnya.
“Untuk SPBU no 015 akan ditambah kuota 6 ribu liter per harinya, dan untuk SPBU AKR juga akan ditambah sesegera mungkin,” kata Saut.
“Kira-kira seperti itulah kesimpulannya hari ini, jadi tidak akan ada lagi pertikaian, setelah kita masing-masing sudah menerima SPBU yang dibagi oleh pemerintah,” sambungnya.
Ia juga berharap, kepada seluruh warga Pelabuhan Trisakti dan juga masyarakat Kota Banjarmasin yang telah salah pemahaman sebelumnya, mungkin karena salah komunikasi, agar kembali bersatu seperti sebelumnya.