WARTABANJAR.COM, BATULICIN – Sebagai daerah penyangga Ibukota Negara (IKN), Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan bakal menjadi kawasan industri. Berada didalam kawasan industri Jhonlin Group, akan dibangun pabrik smelter dengan kapasitas 40 ribu ton nikel per tahun, yang nantinya dibagi dalam empat line.
Smelter itu nantinya akan turut memproduksi turunannya, diantaranya baterai.
“Jhonlin Group ingin ada kawasan industri manufaktur, karena menyadari selasa ini industri berbasis sumber daya alam suatu saat akan habis,” ucap Direktur Utama PT Jhonlin Group, Ghimoyo usai groundbreaking Smelter PT Anugerah Barokah Cakrawala, Senin (25/7/2022).
Lebih lanjut, Ghimoyo mengatakan, oleh sebab itulah Jhonlin Group perlahan beralih ke industri logam.
“Nantinya ini akan menjadi kawasan yang lebih besar dari Cilegon, hanya saja di kawasan industri di Batulicin ini besinya diolah, beserta turunan-turunannya. Inilah salah satu menjadi cita-cita Jhonlin Group,” bebernya.
Dijelaskannya, dengan demikian maka juga akan memberikan multiflyer effect. Salah satunya adalah dalam penyerapan tenaga kerja, yang mana untuk smelter ini sedikitnya menyerap 1.200 orang, belum termasuk daya serap lapangan kerja turunannya serta vendor, maka bisa dua hingga tiga kali lipat jumlah tenaga kerja yang terserap.
Nilai investasi yang ditanamkan Jhonlin Group sekitar Rp 6 Triliun. Pembangunannya memakan waktu 16 bulan dan ditargetkan lima hingga tujuh tahun maka kota industri ini akan hidup dan tumbuh.
Pemerintah Provinsi Kalsel mengapresiasi pembangunan smeltering nikel di Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan.