“Apa pun yang terjadi bencana yang namanya BPBD sudah menjadi tupoksi kita, kita sudah siaga lebih awal. Kita juga bekerjasama dengan BMKG agar mendapatkan informasi mitigasi lebih cepat,” tuturnya.
Lanjut Zaini, terkait peristiwa kamaren yang terjadi secara spontan pihaknya telah menyebarkan personil kebeberapa titik rawan banjir.
“Kami membagi personil dibeberapa titik yang harus mengevakuasi warga terutama di daerah Cempaka, Landasan Ulin, Guntung Payung baik itu barang-barang yang berharga maupun barang-barang yang harus diselamatkan,” imbuhnya.
Pasca banjir yang terjadi kamaren tidak hanya merusak beberapa infrastruktur jalan di Kota Banjarbaru, tetapi juga memberi efek kerugian secara ekonomi. Dampak tersebut dirasakan oleh warga Kampung Iwak Kelurahan Mentaos yang dimana para peternak ikan merugi, kolam-kolam ikan meluap diakibatkan debit air tinggi sehingga gagal panen.
Langkah awal dalam evaluasi penanganan banjir ini, Pemerintah Kota Banjarbaru mengajak Forum RT/RW se-Kota Banjarbaru, untuk menggelar kerja bakti bersih-bersih drainase dan sungai pada hari Jumat (08/07/2022) mendatang. (aqu/MC)
Editor Restu