Beberapa waktu lalu, dia telah mendapatkan silver play button dari YouTube sebagai tanda bahwa dia telah memiliki 100 ribu subscriber.
“Awalnya dulu aku ngeblog, sering posting tentang kosmetik di situ,” katanya.
Kebanyakan, produk kosmetik yang di-review-nya adalah yang sering dipakainya, bukan iklan atau endorse.
“Ada beberapa yang aku endorse, tapi karena kulitku sensitif jadi tak semua tawaran endorse aku terima. Aku selektif banget soal endorse,” katanya.
Berlanjut dari blog, alumni Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin ini mulai menjadi youtuber sejak 2019.
Saat itu dia mencoba membuat konten horor tentang kota gaib Saranjana di Kalsel.
“Ternyata respons-nya bagus, jumlah subscriber naik terus,” ujarnya yang kemudian membuatnya ketagihan membuat konten horor.
Tak hanya itu, dia juga menilai konten kreator lainnya juga banyak yang membuat konten mistis, namun yang perempuan masih jarang sehingga dia memutuskan untuk fokus di konten ini.