WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN-Anggota tim unifikasi kalender hijriah Kemenag, Cecep Nurwendaya memaparkan posisi hilal penentu Idul Fitri 1443 Hijriah di kanal YouTube Bimas Islam TV, Minggu (1/4/2022).
Dia mengungkapkan bahwa sebagian besar titik pemantauan melihat hilal berada di atas 3 derajat.
Hal itu berarti, posisi hilal pada Minggu (1/5/2022) berada di atas ketinggian minimum yang ditentukan oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
“POB Cibeas Pelabuhan Ratu, salah satu kebanggaan kita, tingginya 4,74 derajat, elongasinya 6,79,” ucap Cecep Nurwendaya.
Dia kemudian membeberkan hasil pemantauan hilal di seluruh Indonesia yang juga berada di atas ketinggian minimum MABIMS.
“Tinggi hilal di seluruh Indonesia antara 3,79 derajat sampai dengan 5,56 derajat, dan elongasinya antara 5,2 derajat sampai dengan 7,2 derajat,” tuturnya.
“Sebagian besar daerah di wilayah Indonesia, termasuk POB Cibeas Pelabuhan Ratu sudah memenuhi Kriteria Imkan Rukyat Baru MABIMS,” ujarnya menambahkan.
Dia membeberkan bahwa tinggi hilal berdasarkan kriteria MABIMS, minimal 3 derajat dengan elongasi Bulan-Matahari minimal 6,4 derajat.
“Di daerah yang sudah mencapai Imkan Rukyat ini, karena hisabnya berdasarkan dari rukyat, maka hilal Syawal hari Ahad tanggal 1 Mei memungkinkan dapat dirukyat,” ucapnya.
Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa berdasarkan pemantauan hilal, 1 Syawal 1443 Hijriah jatuh pada Senin (2/5/2022).
“Berdasar hisab kriteria baru MAMBIMS, baik menggunakan elongasi toposentrik maupun geosentrik di Indonesia sudah memenuhi syarat kriteria minimum. Sehingga tanggal 1 Syawal 1443 Hijriah jatuh bertepatan dengan hari Senin, 2 Mei 2022 berdasar hisab,” katanya.