WARTABANJAR.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaksanakan pengamatan (rukyat) hilal Syawal 1443 Hijriah pada 1 Mei 2022, dengan mempersiapkan layanan informasi berupa data-data hisab hilal dan rencana pengamatan (rukyat) hilal di seluruh Indonesia.
BMKG bekerja sama dengan Kementerian Agama, ormas-ormas Islam dan berbagai elemen masyarakat.
BMKG akan melaksanakan Rukyat Hilal pada hari Ahad, 1 Mei 2021 oleh 34 tim di 31 lokasi yang tersebar di Indonesia, yaitu di: Aceh Besar, Deli Serdang, Tapanuli Tengah, Padang, Bengkulu, Tanjung Pinang, Batam, Serang (3 tim), Pandeglang, Tangerang, Subang, Kebumen, Tegal, Yogyakarta, Malang, Badung, Mataram, Kupang, Waingapu, Alor, Balikpapan, Makassar (2 tim), Donggala, Manado, Kolaka, Gorontalo, Ternate, Ambon, Sorong, dan Jayapura (2 tim).
Konjungsi (Ijtimak) awal bulan Syawal 1443 H di Indonesia terjadi sebelum Matahari Terbenam pada hari Ahad, 1 Mei 2022 M, pukul 03.27 WIB atau 04.27 WITA atau 05.27 WIT.
Elongasi saat Matahari terbenam terkecil terjadi sebesar 4,88⁰ di Oksibil (Papua) sampai dgn terbesar 6,35⁰ di Sabang (Aceh).Umur Bulan saat Matahari terbenam berkisar dr yg termuda sebesar 12,03 jam di Merauke (Papua) sampai dgn yg tertua sebesar 15,30 jam di Sabang (Aceh).
Lag atau selisih terbenamnya Matahari dan terbenamnya Bulan berkisar antara 19,19 menit di Merauke (Papua) sampai dgn 27,07 menit di Sabang (Aceh).
Kecerlangan Bulan (FIB) saat Matahari terbenam berkisar antara 0,18 % di Oksibil (Papua) sampai dgn 0,31 % di Sabang (Aceh).