Pertamina, PT Pupuk Indonesia dan Mitsubishi Corporation Kembangkan Blue-Green Hydrogen dan AmmoniaBlu

    Green hydrogen yang dihasilkan dari pembangkit EBT akan dimanfaatkan untuk memproduksi green ammonia. Sedangkan blue hydrogen yang dihasilkan dari pembangkit low carbon dengan carbon emission treatment facility akan dimanfaatkan untuk memproduksi green ammonia, yang dapat dimanfaatkan untuk co-combustion ammonia PLTU Batubara

    Pertamina, imbuh Iman, akan mendukung dan mendorong kolaborasi dengan SH Power dan NRE sebagai motor transisi energi Pertamina. SH Power dan NRE bersama partner, telah mengidentifikasi potensi EBT lebih dari 10 GW yang dapat digunakan untuk Green Hydrogen di seluruh Indonesia.

    Komitmen penuh Pertamina dalam penerapan aspek ESG telah mendorong peningkatan rating ESG Pertamina secara global. Pertamina telah menerima ESG Risk Rating oleh Sustainalytics sebesar 28,1 dan dinilai berada pada risiko Medium dalam mengalami dampak keuangan material dari faktor-faktor ESG.

    “Semoga semangat, kerja keras dan komitmen yang telah dilakukan tidak berhenti di sini, namun pencapaian ini merupakan awal dari perjalanan untuk membawa perubahan global ke arah yang lebih baik,” tandas Iman.

    Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Bakir Pasaman, menyatakan bahwa Pupuk Indonesia sangat menyambut baik kerjasama dengan Pertamina dan Mitsubishi ini.

    Hal ini, katanya, sejalan dengan target Pemerintah untuk meningkatkan akses terhadap green energy dan mencapai target Net Zero Emission.

    “Dan kami di industri pupuk, telah melakukan sejumlah inisiatif untuk dapat mendukung program Pemerintah tersebut, salah satunya adalah pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) sebagai salah satu sumber energi untuk pabrik kami di Pupuk Kujang dan Petrokimia Gresik,” ujarnya.

    Baca Juga :   Terbit Permendag Baru Soal Perdagangan Antar Pulau, Begini Aturan Teknisnya

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI