Dalam rilisnya, terdapat dua kesimpulan dari survei LSI. Keduanya warga tak ingin Pemilu 2024 ditunda.
- Kesimpulan
Wacana penundaan Pemilu sudah diketahui oleh hampir separuh warga. Mayoritas menolak usulan ini meskipun karena alasan ekonomi, pandemi COVID-19, atau pemindahan ibukota.
Menurut mayoritas warga, masa jabatan Presiden Joko Widodo harus berakhir pada 2024 sesuai konstitusi.
Mereka yang tahu isu ini lebih besar penolakannya dibandingkan yang tidak
tahu isu tersebut.
Kepuasan pada Presiden Joko Widodo saat ini cukup tinggi, mayoritas puas dengan kinerja
presiden. Meski puas, mayoritas tetap setuju bahwa Pemilu 2024 untuk mengganti pemimpin nasional tetap diadakan dan menolak perpanjangan masa jabatan.
Mayoritas warga mendukung sistem demokrasi di Indonesia dibandingkan sistem lain, dan puas terhadap pelaksanaannya, meski saat ini cenderung turun dibandingkan survei
sebelumnya.
Penurunan ini tidak bisa dilepaskan pula dari evaluasi mereka terhadap penegakan
hukum dan pemberantasan korupsi yang saat ini cukup banyak dinilai negatif. Kondisi
ekonomi saat ini kembali dinilai buruk setelah dalam setahun terakhir cenderung dinilai
membaik.
- Kesimpulan
Di kalangan warga yang mementingkan demokrasi, penolakan terhadap penundaan Pemilu lebih tinggi.
Tapi bahkan di kalangan yang mementingkan ekonomi sekalipun, mayoritas menolak Pemilu ditunda.
Berdasarkan temuan survei ini, maka penundaan Pemilu ditolak oleh mayoritas warga, khususnya yang tahu dengan wacana tersebut. Meskipun saat ini banyak warga yang belum tahu, namun mereka juga besar penolakannya jika diberi pilihan tersebut.
Artinya, semakin gencar wacana penundaan disuarakan oleh elit politik, maka semakin banyak warga yang tahu, dan akan semakin kuat pula penolakan warga terhadap perpanjangan masa jabatan atau
penundaan Pemilu ini.