WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Harga emas berpeluang menguat pada perdagangan Jumat (4/2/2022) setelah kemarin tertekan obligasi AS.
Monex Invesindo Futures dalam laporannya menyebutkan meningkatnya tingkat imbal hasil obligasi AS telah menekan harga emas turun US$1,98 ke level US$1.804,67 pada akhir hari Kamis (3/2/2022).
Monex menyampaikan emas berpeluang dijual pagi ini (4/2/2022), menguji support di US$1.800 di tengah outlook menguatnya dolar AS dan tingginya tingkat imbal hasil obligasi AS.
“Namun, jika bergerak naik hingga menembus ke atas level US$1.809, berpeluang dibeli menargetkan resistance di US$1.811. Potensi rentang perdagangan sesi Asia di US$1.800-US$1.811,” papar Monex melansir Bisnis.com.
Hari ini pukul 08.05 WIB, harga emas spot naik 0,1 persen atau 1,72 poin menjadi US$1.806,57 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak April 2022 meningkat 0,12 persen atau 2,1 poin menuju US$1.806,2 per troy ounce.
Analis Monex Investindo Futures (MIFX) Faisyal mengatakan faktor lain yang dapat menopang kenaikan harga emas adalah kekhawatiran pasar terhadap ketegangan geopolitik di Ukraina yang belum mereda.
Setelah dalam laporan terbaru menunjukan tensi semakin memanas setelah Pentagon mengatakan akan memindahkan beberapa pasukannya yang berbasis di Eropa menuju ke arah timur dan mengerahkan pasukan tambahan yang berbasis di AS ke Eropa.
Pengerahan itu dilakukan saat sekitar 100.000 tentara Rusia dilengkapi dengan persenjataan canggih di perbatasan timur Ukraina dengan Rusia dan perbatasan utara dengan Belarusia, yang merupakan sekutu Moskow.