Gedung Baru Para Pejuang Qur’an Nurul Falah Banjarbaru Diresmikan

    Hadir pula Ustadz KH Ali Muaffa selaku Khodimul Ma’had pesantren Al-Qur’an Nurul Falah menuturkan, metode Tilawatil ini sudah sesuai dengan syariat pembelajaran dalam Islam.

    “Secara keilmuan Al-Qur’an, metode ini sesuai dengan syariat pembelajaran, jadi guru membacakan, kemudian santrinya menirukan, kemudian diminta membaca satu persatu, kemudian tahap terakhir namanya munaqasah, apakah bacaannya sudah benar atau belum, kemudian yang kedua yang sangat penting saya sampaikan, pendidikan ini prosedur, proses pembelajarannya adalah mencetak karakter anak-anak, jadi kalau kita tahu persiapan baca Al-Qur’an, sampai pada polanya berjabat tangan dengan guru di awal pembelajaran, sampai pulangnya juga. Ini semua upaya menciptakan karakter anak yang mandiri, anak suka keindahan, anak suka kebersamaan, dan macam-macam ada sekitar 50 karakter yang ada di pembelajaran itu, ini sangat penting yang kita sebut dengan karakter Qur’an, mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik,” tuturnya.

    Sementara itu, Ketua Pelaksana Ustadz Imam Sadikin menyampaikan, sudah ada perwakilan dari 6 Kabupaten se-Kalimantan Selatan yang sudah ditetapkan sebagai Koordinator Pengembangan Al-Qur’an.

    “Alhamdulillah kalau di Kalimantan ini adalah cabang dari Surabaya, namun kita membikin KPA-KPA, artinya Koordinator Pengembangan Al-Quran dari beberapa Kabupaten, jadi Alhamdulillah dari beberapa Kabupaten sudah 6 Kabupaten yang sudah kita berikan mandat, sebenarnya 7 namun yang berhadir pada hari ini Cuma 6 Kabupaten yang bisa dapat mandat dari kami untuk mengemban amanah pengembangan Al-Qur’an metode Tilawatil di Kalimantan Selatan ini, namun semua Kabupaten di Kalimantan Selatan.”

    Baca Juga :   Gubernur Kalsel Santap Nasi Bungkus Bersama Korban Banjir di Mandastana

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI