Bibit Siklon 91W Dekati Indonesia, Waspadai Ancaman Banjir Bandang Hingga Longsor


    WARTABANJAR.COM JAKARTA – Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) BMKG memantau pertumbuhan bibit siklon tropis 91W.

    Bibit siklon ini terbentuk di sekitar Samudera Pasifik barat sebelah timur Filipina bagian selatan atau tepatnya di 8.3°LU 128.0°BT.

    Siklon tropis 91W diperkirakan memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knot (37 km/jam) dan tekanan udara minimum di sekitar pusat sistem mencapai 1008 hPa.

    Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, Selasa (25/1/2022), menjelaskan sistem bibit siklon 91W bergerak ke arah barat hingga barat laut mendekati wilayah daratan Filipina dan semakin menjauhi wilayah Indonesia.

    Dalam periode 24 jam ke depan masih berada pada kategori rendah untuk menjadi sistem Siklon Tropis.

    Suatu kriteria bahwa Bibit Siklon dapat dikatakan meningkat menjadi Siklon Tropis adalah apabila kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai minimal 35 knot (65 km/jam).

    Keberadaan Bibit Siklon Tropis 91W tersebut dapat membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin di wilayah perairan Laut Sulu, Laut Sulawesi dan perairan sebelah utara Maluku Utara.

    Kondisi tersebut, ujar dia, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah pusat tekanan rendah dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut di yang terbentuk di wilayah perairan.

    “Dalam 24 jam ke depan Bibit Siklon Tropis 91W ini dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi gelombang di wilayah Indonesia,” kata dia.

    Guswanto merinci, tinggi gelombang 2,5 – 4,0 meter (rough sea) berpotensi terjadi di perairan Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

    Baca Juga :   Menpora Cek Kesiapan Peparnas XVII 2024 di Solo, Ini Progresnya

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI