Kejadian gempa bumi merusak tahun 2021 sebagian besar bersumber dari sesar aktif, dan beberapa yang bersumber dari zona penunjaman.
Dari kejadian gempa bumi merusak tahun 2021 itu, terdapat beberapa kejadian gempa bumi yang sumbernya belum teridentifikasi sebelumnya, seperti gempa bumi Tehoru, Maluku Tengah, tanggal 16 Juni 2021, gempa bumi Mamasa tanggal 22 Juli 2021, gempa bumi Tojo-Una-Una (tanggal 26 Juli 2021 dan 28 Agustus 2021).
Kemudian, gempa bumi Brebes tanggal 28 September 2021, gempa bumi Bangli-Karangasem tanggal 16 Oktober 2021, gempa bumi Ambarawa tanggal 23 Oktober hingga awal bulan November 2021, gempa bumi Seram Utara tanggal 4 November 2021, dan gempa bumi Kepulauan Selayar tanggal 14 Desember 2021.
Supartoyo mengingatkan, kegiatan penyelidikan gempa bumi harus terus dilakukan guna mengetahui karakteristik sumber-sumber gempa bumi yang belum teridentifikasi.
“Karakteristik sumber-sumber gempa bumi tersebut harus diidentifikasi sebagai masukan untuk melakukan pemutakhiran Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gempa Bumi. Peta KRB Gempa Bumi berguna untuk mendukung kegiatan mitigasi gempa bumi dan masukan pada revisi penataan ruang. Hanya dengan upaya mitigasi, risiko dari kejadian gempa bumi yang mungkin akan berulang di kemudian hari akan dapat diminimalisir,” tutup Supartoyo. (edj)
Editor: Erna Djedi