Pemerintah pun memerintahkan perusahaan-perusahaan milik negara untuk mengurus orang-orang kelaparan selama masa berkabung itu.
“Keamanan harus tetap terjamin, sehingga perusahaan bertanggung jawab mengumpulkan makanan dan memberikannya ke rakyat dan karyawan yang tidak bisa bekerja karena kekurangan makanan,” katanya.
Para warga Korut mengeluhkan aturan ini.
Menurut mereka, aturan ini sangat mengganggu waktu mereka untuk mengumpulkan uang dan mencari makan di tengah krisis.
“Saya hanya berharap masa berkabung untuk Kim Jong-il hanya sepekan, seperti masa berduka untuk Kim Il Sung. Warga mengeluh karena dipaksa berduka atas kematian mereka hingga seperti orang mati,” ucap salah satu warga lainnya.
Di tahun-tahun sebelumnya, masa berkabung untuk mengenang pemimpin-pemimpin Korut memang biasanya hanya berlangsung selama sepekan, namun masa berkabung kali ini diperpanjang karena dianggap spesial, yaitu satu dekade.
Reuters melaporkan, Kim Jong Il memimpin Korut setelah ayahnya yang merupakan pendiri bangsa, Kim Il Sung, wafat pada 1994.
Sejak saat itu, ia memimpin Korut hingga meninggal dunia pada 2011.
Tampuk kepemimpinannya kemudian diteruskan oleh putranya, Kim Jong Un.
Dengan demikian, satu dekade Kim Jong Il ini sekaligus menjadi penyambutan menjelang perayaan satu dekade Kim Jong Un berkuasa. (brs/berbagai sumber)
Editor: Yayu Fathilal