Sama seperti charging station, BSS menurut Alfian adalah bentuk antisipasi Pertamina Patra Niaga dalam menghadapi transisi energi kedatangan motor listrik yang saat ini sudah hadir dan mulai digunakan masyarakat.
Alfian melanjutkan, pada tahap awal ini Pertamina Patra Niaga rencananya akan melakukan pilot komersial BSS di Jakarta yang tersebar di 7 (tujuh) titik lokasi SPBU Green Energy Station (GES). Setidaknya ada 500 kendaraan motor listrik dari mitra GOJEK dengan brand GESITS dan Gogoro yang akan mendukung pilot komersial BSS.
“Saat ini seluruh proses persiapan pilot komersial sudah selesai dan Pertamina Patra Niaga akan segera launching bisnis Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum di SPBU. Ini adalah komitmen Pertamina Patra Niaga bersama Electrum dan GESITS mendukung program pemerintah mengenai percepatan transisi energi yakni Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program KBLBB. Selain itu kami juga mendukung komitmen Indonesia dalam COP26 tentang elektrifikasi di sektor transportasi, serta komitmen Environmental, Social, & Governance (ESG) mengenai penyediaan energi yang lebih bersih,” ujar Alfian.
Pilot komersial ini juga melibatkan Indonesia Battery Corporation untuk melakukan kajian teknis, HSE dan prototyping baterai yang nantinya hasil kajian ini akan digunakan untuk membantu Pertamina mendapatkan bisnis model terbaik terkait Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
Direktur Utama Electrum, Pandu Sjahrir mengatakan sinergi Electrum bersama Pertamina Patra Niaga serta GESITS dan Gogoro akan mempercepat terwujudnya ekosistem kendaraan listrik terintegrasi di Indonesia.