Setelah semua air dirasa sudah keluar, tutup kembali lubang dengan selang indikator dan nyalakan mesin. Selanjutnya mainkan gas secara perlahan (low rpm), jika V-belt di CVT tidak selip yang ditandai dengan ban belakang berputar, artinya motor sudah bisa dipakai jalan kembali. Namun untuk memastikannya, segera bawa motor ke bengkel terdekat untuk dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
3. Cek Pengapian Busi
Komponen lain yang perlu dilakukan pengecekan setelah motor melewati banjir adalah busi. Karena ketika busi dalam keadaan basah, maka komponen yang satu ini tidak bisa melakukan fungsinya untuk menghasilkan percikan api, yang dipakai untuk proses pembakaran di ruang bakar. Jadi, setelah menerobos banjir, sebaiknya buka cap busi berserta businya lalu bersihkan dan keringkan dengan menggunakan lap atau kain.
4. Cek Kondisi Oli
Oli mesin juga menjadi salah satu komponen penting, yang tidak boleh luput dari pengecekan. Biasanya, ketika bagian dalam mesin sudah terkontaminasi air, maka oli akan menjadi encer dan warnanya terlihat kecoklatan atau keabu-abuan seperti susu (milky). Jika sudah seperti itu, maka pengguna sepeda motor dilarang menyalakan mesin karena beresiko terjadinya water hammer.
Langkah yang paling tepat adalah mencari bengkel terdekat untuk menguras oli motor dan menggantinya dengan yang baru. Adapun cara untuk mengecek kondisi oli sangat mudah, cukup dengan memanfaatkan deep stick yang menyatu pada tutup oli mesin.
5. Bawa ke Bengkel Terdekat
Jika kerusakan yang terjadi pada motor dirasa cukup parah selepas melewati banjir dan tidak bisa ditangani secara mandiri, maka sebaiknya segera bawa motor ke bengkel terdekat untuk dilakukan pengecekan secara menyeluruh. Bagi konsumen sepeda motor Yamaha, dapat memanfaatkan aplikasi My Yamaha Motor yang memiliki fitur Informasi Dealer. Melalui fitur ini, konsumen dapat dengan mudah mencari lokasi dealer terdekat, termasuk info terkait layanan Service Kunjung Yamaha (SKY) yang dapat dipesan dengan sambungan telpon.