Hal ini tentu saja kembali dapat mempengaruhi harga reagen Bio Farma dari Rp 113.636 pada bulan Agustus 2021, menjadi Rp 90.000,00 pada Oktober 2021, diiringi dengan harapan bahwa permintaan juga akan meningkat.
“Harapannya dengan meningkatnya permintaan, kita bisa meningkatkan kapasitas produksi dan upaya-upaya efisiensi yang dapat dilakukan di masa yang akan datang”, tutur Honesti.
Dengan bobot Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 45%, diharapkan menjadi pilihan user dan permintaan bisa meningkat mengimbangi dengan penggunaan produk impor saat ini.
Disamping itu, diperkirakan adanya peningkatan kebutuhan PCR untuk testing dan tracing serta persyaratan transportasi atau perjalanan.(aqu)
Editor Restu