Hanya saja, terkadang kendala yang dihadapi pihaknya ada pada soal pendanaan. Sehingga pilihan yang dapat diambil, dengan cara berembuk bersama para pedagang.
“Makanya, perbaikan hanya bisa dilakukan melalui swadaya pedagang,” ucapnya.
Disinggung mengenai seberapa banyak atap bangunan yang rusak, Abdul Aziz mengaku hampir meliputi seluruh blok pasar. Dari Blok A sampai Blok D.
Beruntung, kerusakan yang dialami Blok A dan B, tidak separah dua blok lainnya.
“Blok C sudah ada perbaikan. Blok D yang belum,” tambahnya.
Abdul Aziz juga menyebutkan asal kerusakan. Menurutnya, itu terjadi lantaran atap yang dipakai sudah berusia tua.
“Atap yang dipakai itu berbahan karbonat. Dipakai sudah hampir 20 tahun. Idealnya, bahan itu cuma bertahan lima tahun,” jelasnya.
Disinggung apakah bakal ada perbaikan yang bisa diupayakan ke depannya, Abdul Aziz menjawab ada.
Namun tidak bisa dilakukan secara menyeluruh dan perbaikan dilakukan secara bertahap.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kami lakukan. Minimal, yang kerusakan cukup parah dan banyak pedagang yang terdampak. Itu yang kami prioritaskan untuk perbaiki. Untuk dana, akan kami rembukkan lagi,” tutupnya. (*)
Editor: Erna Djedi