Ada Kampung Literasi di Guntung Manggis Banjarbaru

    WARTABANJAR.COM, BANJARBARU – Komplek Hasta Karya Nomor 33 RT 31/05 Kuranji,Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru dicanangkan sebagai Kampung Literasi.

    Wali Kota Banjarbaru, HM Aditya Mufti Ariffin mencanangkan Kampung Literasi Guntung Manggis itu di KBM Kuranji, Senin (8/11/2021).

    Kampung Literasi ini merupakan program bantuan dari Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Kursus, Koordinator Fungsi Keaksaraan dan Budaya Baca, Kemendikbudristek.

    Wali Kota Banjarbaru, HM Aditya Mufti Ariffin SH MH menyampaikan, pencanangan Kampung Literasi ini sebagai bentuk apresiasi semangat dan kreatifitas para penggiat literasi dalam upaya meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat. Sejarah peradaban umat manusia menunjukkan bahwa bangsa yang maju tidak dibangun hanya dengan mengandalkan kekayaan alam yang melimpah dan jumlah penduduk yang banyak. Bangsa yang besar ditandai dengan masyarakatnya yang literat, yang memiliki peradaban tinggi dan aktif memodernisasikan diri.

    “Keberliterasian dalam konteks ini bukan hanya masalah bagaimana suatu bangsa bebas dari buta aksara, melainkan juga yang lebih penting, bagaimana warga bangsa memiliki kecakapan hidup agar mampu bersaing dan bersanding dengan bangsa lain untuk menciptakan kesetaraan dan kesejahteraan bersama,” kata Wali Kota.

    Dia juga mengatakan, bangsa dengan budaya literasi tinggi menunjukkan kemampuan bangsa tersebut berkolaborasi, berpikir kritis, kreatif, dan komunikatif, sehingga dapat memenangi persaingan global. Sebagai bangsa yang besar, harus mampu mengembangkan budaya literasi sebagai prasyarat kecakapan hidup abad ke-21, melalui pendidikan yang terintegrasi, mulai dari keluarga, sekolah, sampai dengan masyarakat.

    Penguasaan 6 literasi dasar yang disepakati oleh world economic forum menjadi sangat penting tidak hanya bagi peserta didik, tetapi juga bagi orang tua dan masyarakat. Enam literasi dasar tersebut mencakup literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan.

    Baca Juga :   Beri Penghargaan ke Tiga Pelajar, Pemkab Batola Target Turunkan Angka Anak Tidak Sekolah

    Pintu masuk untuk mengembangkan budaya literasi bangsa adalah melalui penyediaan bahan bacaan dan peningkatan minat baca anak. Sebagai bagian penting dari penumbuhan budi pekerti, minat baca anak perlu dipupuk sejak usia dini mulai dari lingkungan keluarga.

    Minat baca yang tinggi, didukung dengan ketersediaan bahan bacaan yang bermutu dan terjangkau, akan mendorong pembiasaan membaca dan menulis, baik di sekolah maupun di masyarakat. Dengan kemampuan membaca ini pula literasi dasar berikutnya, seperti numerasi, sains, digital, finansial, serta budaya dan kewargaandapat ditumbuhkembangkan.

    Dia menjelaskan, untuk membangun budaya literasi pada seluruh ranah pendidikan, yang mencakup keluarga, sekolah, dan masyarakat, sejak tahun 2016 kementerian pendidikan dan kebudayaan menggiatkan gerakan literasi daerah sebagai bagian dari implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti. Layaknya suatu gerakan, penggeraknya tidak didominasi oleh jajaran kementerian saja, tetapi digiatkan pula oleh para pemangku kepentingan, seperti pegiat literasi, akademisi, organisasi profesi, dunia usaha, dan lembaga lainnya.

    Diharapkan dengan meluasnya informasi kepada masyarakat tentang kampung literasi, akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangannya ke depan, untuk meningkatkan aktivitas pemenuhan pendidikan dan pembelajaran masyarakat.

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI