Dijelaskannya, metode shifting tersebut guna memaksimalkan waktu belajar siswa di sekolah.
“Shift nya tetap, jadi bergantian ada yang pagi dan siang, sehingga bisa satu hari mengakomodir semua siswa. Mereka bisa masuk sekolah setiap hari, tidak seperti sekarang yang bergantian,” jelas totok.
Selain akan mengubah metode, Totok juga akan merencanakan penambahan jam belajar siswa di tingkat SD maupun SMP.
“Masing-masing rencananya akan ada penambahan jam belajar satu jam. Empat jam untuk siswa SD dan lima jam untuk siswa SMP,” tambahnya.
Rencana perubahan akan dilaksanakan pada awal semester genap tahun ajaran ini, tepatnya Januari 2022.
“Sekarang masih penggodokan, rencananya akan kami laksanakan pada semester depan,” tutur Totok.
Meski demikian tidak menutup kemungkinan, pada awal tahun mendatang PTM bisa dilaksanakan 100 persen.
“Bisa saja 100 persen PTM, asal kasus covid-19 di Banjarmasin sudah berkurang, dan di sokolah tetap melaksanakan prokes yang ketat,” pungkasnya. (qyu)
Editor: Yayu Fathilal