“Silakan, sayalah Ka’ab bin Zuhair yang engkau cari itu. Terserah mau kau apakan. Mau kau bunuh atau apa, terserah,” terang Ka’ab pasrah.
“Nabi tersenyum dan memaafkannya. Lalu Ka’b masuk Islam. Setelah menyatakan masuk Islam, segara ia mengeluarkan syair (pujian untuk Nabi),” pungkas Kiai Said. (*)
Sumber: NU Online
Editor: Erna Djedi