WARTABANJAR.COM, BANJARBARU – Keributan yang diduga dipicu selisih paham antara driver ambulans Masjid Al-Jihad Banjarmasin dengan sopir pikap masih menjadi perbincangan setelah videonya viral dan beritanya menjadi sorotan media sosial nasional.
Setelah klarifikasi dari pihak Al-Jihad terkait kronologis, wartabanjar.com berhasil mendapatkan juga penjelasan dari seorang penumpang yang pada saat kejadian duduk di samping driver ambulans Masjid Al-Jihad Banjarmasin.
Sumber wartabanjar.com ini mengungkapkan, bahwa sepanjang perjalanan ambulans sudah membunyikan sirine.
Tepat di Jalan A Yani sekitar Bandara Syamsudin Noor ada sebuah pikap hitam.
“Di jalan itu kan sirine ambulans bunyi terus, pikap posisi sebelah kiri, semestinya kan membuka jalan,” ujar sumber wartabanjar.com ini.
Akan tetapi, lanjut dia, jalan mobil pikap justru seperti meliuk, membuat ambulans terhalang.
Menurut sumber, pada saat itu sopir pikap terlihat seperti sedang menggunakan handphone.
“Penumpang mobil lain yang termasuk iringan ambulans melihat si sopir pikap memainkan handphone, demikian juga sopir ambulans,” ujarnya.
Diduga, karena sambil menggunakan handphone itu, jalan pikap menjadi tidak lurus dengan stabil.
Melihat itu, lanjut dia, driver ambulans pun akhirnya menekan klakson berkali-kali.
Di saat kedua mobil sejajar, lalu terdengarlah kedua pengemudi saling adu mulut sambil berteriak.
“Pada saat itu terdengar teriakan dari sopir pikap, ‘barat bungul ai’ ke arah driver ambulans,” ujar sumber.
Mendengar perkataan yang berarti ‘bodoh’ itu, driver ambulans emosi. Kedua mobil pun kemudian sama-sama berhenti.