WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Machli Riyadi menyatakan, adanya siswa SD dan SMP yang terpapar COVID-19 bukan karena kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM).
“Jadi setelah kita melakukan evaluasi pelaksanaan PTM ini, memang ada seorang siswa SD dan seorang siswa SMP yang mengalami COVID-19, tapi itu bukan terjangkit dari sekolah tetapi dari rumah mereka,” ujarnya di Banjarmasin, Senin.
Menurut dia, pelaksanaan PTM yang dimulai pada 12 Juli 2021 untuk tahun ajaran baru 2021/2022 baik tingkat SD dan SMP yang diizinkan di wilayah zona hijau, minimal kuning, tidak terdeteksi pihaknya menimbulkan penyebaran COVID-19.
Machli Riyadi menyatakan, PTM sejauh ini dinilainya berjalan memenuhi protokol kesehatan ketat, pihaknya pun di Satgas COVID-19 akan terus pula mengawasi itu.
“Kita ingatkan terus sekolah agar disiplin menerapkan protokol kesehatan, masyarakat juga kita minta aktif sama-sama mengawasi,” tuturnya.
Sebab perlawanan terhadap COVID-19 ini, ucap Machli Riyadi, dengan masing-masing sadar menerapkan protokol kesehatan, selain itu mengikuti program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah.
“Apalagi saat ini kasus terpapar COVID-19 terus bertambah, hingga semua harus waspada,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin menggelar PTM dari tingkat PAUD, TK, SD hingga SMP pada 12 Juli untuk tahun ajaran baru 2021/2022.
Namun tidak semua sekolah memulai PTM, bagi sekolah berada di zona orange ditunda sementara, yakni, di enam kelurahan.