Oleh Ustadz Muhammad Rijal Fathoni, S Pd I
WARTABANJAR.COM – Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu wajhah pernah berkata :
“Wahai hamba-hamba Allah. Kematian, kematian, kematian, sungguh tidak seorang pun yang dapat lari daripadanya, dan siapa yang bersiap menghadapinya maka dia akan menjemput kita, namun jika kita lari daripadanya maka ia akan mengejar menunggu kita.
Kematian telah dipasang di dahi-dahi kita, maka carilah jalan selamat !!.
Sesungguhnya dibelakang kita ada seorang penagih yang sangat giat, itulah kuburan.
Ketahuilah sesungguhnya kuburan dapat menjadi salah satu dari taman-taman surga, atau juga bisa menjadi lubang daripada lubang-lubang neraka.
Setiap hari kubur berseru sebanyak tiga kali :
“Akulah tempat kegelapan, akulah tempat ketakutan, dan akulah tempat cacing bersemayam”.
Husnul Khatimah adalah Kematian yang di cita-citakan, yang di impi-impikan, dan yang diharap-harapkan oleh orang yang beriman, baik mereka yang taat ataupun mereka yang ahli maksiat.
Kenapa ?? Karena husnul khatimah adalah kematian yang menjadi alamat dan tanda bahwa dia akan mendapatkan keberuntungan setelah kematiannya.
Husnul Khatimah itu memiliki tiga tingkatan :
- Seseorang yang akhir hayatnya mengata kalimat “Laailahaillallah” (Sepaling tinggi Husnul khatimah, karena ada jaminan dari Baginda Nabi SAW.
Barang siapa yang akhir perkataannya adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga.” (HR Abu Daud dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani)
- Seseorang yang akhir hayatnya mengerjakan amal kebaikan (seumpama meninggal saat mengerjakan sembahyang, mengumandangkan azan, baca Alquran, dan ketaatan lainnya).
- Seseorang yang meninggal membawa iman.
Sedangkan Su’ul Khatimah adalah Kematian yang di takuti, yang dijauhi, dan yang dihindari oleh orang yang beriman, baik mereka yang taat ataupun mereka yang ahli maksiat.
Kenapa ?? Karena Su’ul Khatimah adalah kematian yang menjadi alamat dan tanda bahwa dia akan mendapatkan kehinaan setelah kematiannya.