WARTABANJAR.COM, MARTAPURA – Awalnya hanya menyalurkan hobi, seorang ibu rumah tangga, Anita menggeluti usaha membuat makanan cemilan Madumongso. Memang bukan makanan khas Kalsel, tetapi peminatnya boleh dibilang luar biasa.
Menjadi peserta Ajang UMKM 2021 di Novotel Banjarmasin Airport Banjarbaru, Anita mengatakan, Madumongso ini asal muasal dari Jawa. Madumongso adalah makanan yang bahannya dari ketan hitam yang dibuat tapai, prosesnya memakan waktu tiga hari, kemudian dimasak dengan campuran gula merah dan santan.
“Proses pembuatannya seperti membuat dodol pada umumnya yang memakan waktu kurang lebih lima jam sampai menjadi Madumongso,” kata Anita.
Dirinya memulai usaha Madumongso dari tahun 2018.
“Dulu peminatnya cuma sedikit hanya sekitar 8 sampai 10 Kilogram saja dan mau lebaran saja. Kemudian tahun-tahun berikutnya, belum ada peningkatan yang signifikan dan hingga akhirnya pada 2021 bergabung dengan Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN), maka dibantu pemasahan hingga penjualan Madumongso ini tembus sampai 50 Kg dan pemesan ada dari Samarinda dan Palangka Raya,” ujarnya.
Madumongso bisa dipesan dengan cara online dinomor 081346532504 ataupun offline ada ditoko-toko oleh-oleh di Martapura. Harga Madumongso mulai Rp 20 ribu untuk ukuran 250 gram.
“Semoga dengan Ajang UMKM 2021 yang diselenggarakan Novotel Banjarbaru ini, usaha Madumongso saya tetap berjalan disaat pandemi Covid ini,” imbuhnya.
Dia menambahkan, mayoritas penyuka Madumongso adalah orang suku Jawa yang tinggal di Kalimantan. Tetapi orang orang Banjar pun juga menyukainya, karena citarasanya yang manis legit, terlebih lagi tidak semua orang bisa membuatnya karena memakan waktu yang lama. (has)