“Kami sudah lama ingin kembali ke UEA karena jauh terlalu lama akan memengaruhi bisnis di sana,” katanya.
Tidak Ada Kode QR
Berbagi foto dan video eksklusif perjalanan mereka, Abdullah berkata: “Tiket pulang saya tanggal 25 April. Ketika tersiar kabar tentang penangguhan penerbangan pada hari itu, tidak ada cara bagi kami untuk mendapatkan tes RT-PCR hasil dengan kode QR dari desa kami. Jadi, kami tidak bisa terbang dalam waktu singkat setelah pengumuman.”
Biasanya, keluarga ini terbang melalui Mumbai karena tidak ada penerbangan langsung ke Guwahati.
“Kami juga pernah singgah selama beberapa hari di Mumbai karena ada bisnis kami di sana. Kami memiliki toko dan rumah di sana, tetapi kali ini kami tidak mau mengikuti jalur itu karena ada situasi COVID-19,” ujarnya.

Sebagai pemegang visa tinggal Kartu Emas UEA, Mushtaque, istri dan putra bungsunya bahkan dapat terbang kembali pada penerbangan pulang-pergi dari UEA.
Namun, Abdullah, istri dan ketiga putranya belum mendapatkan residensi emas.
“Kami pikir lebih baik tidak terbang dengan orang lain, demi keselamatan kami,” kata Abdullah.
Mempertimbangkan semua aspek ini, pasangan ayah-anak ini memutuskan untuk terbang dengan pesawat pribadi dan menghabiskan begitu banyak uang untuk perjalanan enam jam.
Dia mengatakan salah satu temannya, yang bepergian secara teratur dengan jet pribadi, membantunya berhubungan dengan operator jet.
“Jet tidak segera tersedia. Saya sudah pesan 10 hari sebelumnya,” kata Abdullah.
Anak-anak lebih bersemangat, kenangnya.
“Mereka belajar di Dubai di sekolah yang sama dengan tempat saya belajar. Bagi mereka, Dubai adalah rumah pertama mereka dan mereka ingin segera kembali ke rumah mereka,” sebutnya.