Berikut ini profilnya.
1. Tuli sejak kecil
Pria kelahiran 21 Desember 1993 ini divonis tuli sejak usianya 2 tahun.
Walau begitu, keterbatasan tersebut tak membuatnya menyerah.
Ia pun belajar berkomunikasi dengan membaca gerak bibir lawan bicaranya.
Surya kemudian membuktikan walaupun tak bisa mendengar, ia mampu menguasai Bahasa Indonesia lisan maupun isyarat, bahasa isyarat internasional, serta bahasa Inggris tulis.
2. Seorang aktivis
Surya juga menjadi salah satu aktivis yang gigih dalam memperjuangkan kesejahteraan kaum tunarungu di Indonesia.
Ia pun menjadi salah satu penggerak organisasi GERKATIN (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia).
Bersama rekan-rekannya, Surya juga membuka kelas bahasa isyarat Indonesia (BISINDO) di beberapa kota di Indonesia.
3. Pemuda berprestasi
Surya beberapa kali jadi perwakilan Indonesia di kompetisi dan kongres tingkat dunia.
Pada Oktober 2013 lalu, ia mendapat peringkat ketiga dalam kompetisi Global IT for Youth with Disabilities di Bangkok, Thailand.
Ia juga pernah jadi pembicara di VII World Congress of The World Federation of The Deaf di Istanbul, Turki.
Pemuda 26 tahun ini pun pernah berkunjung ke markas NASA di Amerika Serikat sebagai delegasi tunarungu Indonesia.
Tak hanya itu, pada 2014 lalu, Surya pernah mendapat undangan dari Ratu Elizabeth II ke Inggris, untuk menghadiri The Event Celebrated Our Work Towards a World Where Every Person is Equally Valued.
4. Direkrut jadi Stafsus Presiden
Pada 2018 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) merekrut Surya Sahetapy sebagai salah satu staf khusus (stafsus).