Kamar-kamar jenazah dan krematorium tidak dapat mengendalikan angka kematian dan tumpukan kayu pembakaran jenazah sementara dibakar di taman-taman dan tempat-tempat parkir.
Infeksi kini menyebar dari kota-kota yang terlalu padat ke pedesaan yang jauh dan terpencil yang merupakan rumah dari hampir 70 persen populasi sebesar 1,3 miliar.
Meski bagian utara dan barat India menanggung beban paling berat penyebaran virus itu, India Selatan kini tampak menjadi pusat penyebaran baru.
Bagian yang diambil oleh kelima negara bagian di selatan, dalam angka penyebaran harian, meningkat dari 28 persen menjadi 33 persen dalam tujuh hari pertama Mei 2021, menurut data.
Di kota Chennai, hanya satu dari 100 tempat tidur yang dilengkapi oksigen dan dua dari 200 tempat tidur di unit perawatan intensif (ICU) yang kosong pada Kamis (6/5/2021), dari tingkat kekosongan sebesar 20 persen pada masing-masing dua pekan lalu, menurut data pemerintah.
Di ibu kota teknologi India, Bengaluru, yang juga berada di bagian selatan, hanya 23 dari 590 tempat tidur di ruang-ruang ICU yang kosong, dan hanya satu dari 50 tempat tidur dengan ventilator yang kosong, situasi yang disebut para pejabat mengarah pada ancaman krisis.
Terdapat 325.000 kasus COVID-19 aktif di Bengaluru, dengan permintaan ICU dan unit ketergantungan-tinggi (HDU) yang mencapai 20 kali lipat dari kapasitas, kata H M Prasanna, Presiden Asosiasi Rumah Sakit dan Rumah Lansia Swasta di negara bagian Karnataka yang mencakup Bengaluru.
“Setiap pasien yang datang ke rumah sakit membutuhkan tempat tidur ICU atau HDU. Itulah mengapa para pasien berlarian dari satu rumah sakit ke yang lainnya untuk tempat tidur ICU. Terjadi pula kekurangan pasokan oksigen medis. Kebanyakan rumah sakit kecil yang tak dapat memperoleh oksigen sehari-hari menolak untuk menerima pasien COVID,” ujarnya.