WARTABANJAR.COM, MARTAPURA – Pada apel kesiapsiagaan bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Banjar, Wakil Bupati Banjar, H Said Idrus Alhabsyie tegaskan enam penekanan Presiden RI terkait upaya pengendalian karhutla.
Adalah pertama, upaya pencegahan diprioritaskan, insfrastruktur pemantauan dan pengawasan harus sampai ke tingkat bawah, semua pihak harus mencari solusi yang permanen untuk mencegah dan menangani karhutla.
Selanjutnya adalah penataan ekosistem gambut dalam kawasan hidrologi gambut harus terus dilanjutkan, tidak membiarkan api membesar sehingga sulit dikendalikan, serta yang keenam langkah penegakan hukum dilakukan tanpa kompromi.
Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Banjar menggelar apel kesiapsiagaan bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Banjar di halaman kantor BPBD Banjar Kamis, (1/4/2021).
Bertindak sebagai pembina apel, Wakil Bupati Banjar, H Said Idrus Al Habsyie. Turut dihadiri Dandim 1006 Martapura Letkol Inf Imam Mukhtarom, Kapolres Banjar, AKBP Andri Koko Prabowo serta para kepala SKPD dan pihak terkait.
Wakil Bupati Banjar H Said Idrus Al Habsyie menegaskan bahwa penanggulangan bencana alam bukan hanya tugas pemerintah daerah, TNI, Polri, SAR maupun instansi terkait, namun semua harus menyadari, bahwa tanggap bencana merupakan panggilan kemanusiaan dan menjadi tanggung jawab bersama selaku masyarakat Kabupaten Banjar.
“Semua pihak tidak boleh lengah dengan kondisi ini ,sekalipun berada pada kondisi aman namun perlu mengantisipasi melalui penyusunan rencana penanggulangan bencana yang baik sebagai upaya bentuk pencegahan dan mitigasi Bencana ,” tegasnya .