Naik 20 Persen dari Target, IFG Cetak Laba Rp 2,2 Triliun Sepanjang 2020

    Kemudian, BPUI melakukan transformasi brand menjadi IFG. Tanggal 16 Maret 2021 adalah satu tahun IFG sejak menjadi holding perasuransian dan penjaminan.

    Saat ini, IFG berfokus pada pembenahan tata kelola perusahaan dan anggota holding.

    Menurutnya, IFG berkomitmen mewujudkan tata kelola perusahaan yang lebih baik dalam menjalankan tiga perannya, yaitu financial planning, fundraising, dan pengelolaan investasi.

    “Untuk financial planning, kami memiliki peran untuk ikut serta dalam penyusunan RKAP dan cost control perusahaan anggota holding,” katanya.

    Sementara itu, IFG juga melakukan penggalangan dana (fundraising) untuk kebutuhan permodalan anak usaha melalui Penyertaan Modal Negara (PMN), penerbitan obligasi melalui pasar modal, dan utang bank.

    Dengan peringkat AAA dari Pefindo, IFG berpeluang menerbitkan obligasi dengan biaya yang jauh lebih rendah, sehingga terjadi penghematan biaya.

    Selanjutnya dari sisi investasi, IFG sebagai holding juga melakukan monitoring pengelolaan portofolio investasi anggota holding, sehingga terjadi pengelolaan yang transparan untuk menjaga return investasi yang baik dan risikonya rendah.

    Sistem pengelolaan dan monitoring investasi di IFG akan mulai ditingkatkan menuju fase digitalisasi sehingga dapat dipantau secara realtime seirama dengan program pemerintah yaitu transformasi digitalisasi 4.0 melalui dashboard Investasi IFG yang terintegrasi.

    Dalam pengelolaan portfolio investasi, IFG juga melibatkan anak perusahaan lain yang bergerak dibidang investasi dan capital market diantaranya PT Bahana TCW Investment Management dan PT Bahana Sekuritas untuk berkolaborasi membantu pengelolaan investasi anak perusahaan lainnya.

    Baca Juga :   Bank Kalsel Siap Jadi Bank Devisa, Siap Dukung Ekonomi Kalsel di Kancah Global

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI