Meskipun belum menjadi prioritas dibandingkan dengan penyakit lain, obesitas telah menimbulkan dampak kesehatan yang serius dan risiko finansial yang semakin mahal bagi negara.
Dengan lebih dari 800 juta orang di dunia yang mengalami obesitas, konsekuensi medis dari obesitas akan mencapai lebih dari 1 triliun dollar AS pada tahun 2025.
Pemicu penyakit
Prof Suastika menekankan bahwa penyakit-penyakit kronis biasanya berhubungan dengan obesitas.
Obesitas sendiri telah dikaitkan dengan hampir 200 penyakit, beberapa di antaranya dapat mengancam jiwa, seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan kanker.
Menurut data pada tahun 2016 di Indonesia, menunjukkan bahwa lebih dari 5 juta orang penyandang diabetes dan 11 juta orang dengan hipertensi juga mengalami kondisi kelebihan berat badan atau obesitas.
Prof. Nurpudji juga menambahkan bahwa obesitas adalah salah satu risiko terbesar untuk keparahan COVID-19.
“Kondisi obesitas ditambah paparan COVID-19 akan membuat seseorang berisiko 113 persen lebih tinggi untuk dirawat di rumah sakit, 74 persen lebih tinggi untuk harus menjalani perawatan ICU, dan 48 persen lebih tinggi terhadap risiko kematian,” jelas dia.
Tak hanya berdampak pada kesehatan individu, peningkatan kasus obesitas secara nasional pun berdampak pada ekonomi dan risiko finansial yang semakin mahal bagi negara.
Dengan lebih dari 800 juta orang di dunia yang mengalami obesitas, konsekuensi medis dari obesitas akan mencapai lebih dari 1 triliun dollar AS pada tahun 2025.
Terkait dengan dampak ekonomi yang mengkhawatirkan akibat obesitas, Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa obesitas mengurangi masa produktif sebanyak 6-10 tahun.