WARTABANJAR.COM, NEW YORK – Dolar cenderung datar menjadi sedikit lebih rendah pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah jatuh tajam terseret data pekerjaan AS yang mengecewakan akhir pekan lalu.
Bahkan ketika investor juga fokus pada reli mata uang kripto yang dipimpin bitcoin setelah Tesla mengumumkan investasi 1,5 miliar dolar AS di aset digital.
Indeks dolar terakhir di 90,959, sedikit berubah pada Senin (8/2/2021).
Pada Jumat (5/2/2021), indeks dolar jatuh setelah data menunjukkan ekonomi AS menciptakan lebih sedikit pekerjaan dari yang diharapkan pada Januari dan kehilangan pekerjaan pada Desember lebih besar dari yang dilaporkan semula.
Namun, investor terus melihat pemulihan AS yang lebih cepat daripada di kebanyakan negara.
Banyak analis sekarang percaya dolar akan tetap dalam penawaran beli dalam jangka pendek dekat hingga menengah, setelah penurunan hampir 7,0 persen pada tahun lalu. Sepanjang tahun ini, dolar telah menguat 1,1 persen.
Jonas Goltermann, ekonom pasar senior, di Capital Economics mengaitkan rebound dolar dari posisi terendah akhir tahun lalu dengan keberhasilan relatif pemerintah AS dalam meluncurkan vaksin COVID-19.
Menurut analisis Capital Economics, lebih dari 10 persen warga Amerika sekarang telah menerima dosis vaksin pertama, laju peluncuran vaksin yang jauh lebih cepat daripada negara ekonomi besar lainnya selain Inggris.
“Sejauh divergensi ini berlanjut, itu bisa membantu dolar menguat lebih lanjut,” kata Goltermann. “Lagi pula, jika ekonomi AS bernasib lebih baik daripada rekan-rekannya, investor mungkin akan lebih menyukai aset AS daripada di tempat lain.”