WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Aksi penjambret kini tidak lagi selalu dengan tindakan terang-terangan secara paksa.
Modus lainnya seperti menyilet tas atau kantong celana korban juga semakin marak.
Seperti yang terjadi di Pasar Batuah Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Pengalaman tidak mengenakkan ini dibagikan oleh netizen dengan akun Aññìéshá Ądrìáñ di laman Facebook, yang terjadi pada rekannya.
Cerita ia bagikan kembali di laman FB Habar Banua 6 Plus.
Akun ini memperingatkan supaya berhati-hati saat berbelanja di Pasar Batuah Martapra
“Hati2 bila berbelanja atau jalan di pasar Martapura ( Batuah ),” tulisnnya.
Anniesha menceritakan kronologi musibah yang dialami temannya itu.
“Kawan ulun dijambret pagi tadi sekitar jam 10 an ndak betukar gasan jualan, sudah handak bayar hnyar sadar tas disilet orang,” ujarnya.
Dia menyebutkan, uang dagangan sebanyak Rp5 juta raib setelah tas berbahan kulit milik temannya itu, disilet.
Anniesha berharap pelaku masih memiliki nurani mengembalikan uang tersebut, karena merupakan modal berdagang untuk menghidupi anak-anak yang msih kecil.
“Duit dagangan habis kd besisa ( 5 jt an ) minta doanya ja mudah2an kawan ulun diberi sabar… klo pun jua pelaku ada membaca postingan ni mdhn ada itikad baik membulik akan..duit tu gasan bejualan meongkosi anak halus, itu2 jua diputar, bulik akan jua bila kejadian menimpa pian kyp,” tutupnya.
Dalam postingan itu, Anniesha juga menyertakan foto sebuah tas kulit berwarna cokelat yang telah robek seperti dipotong menggunakan benda tajam. (edj)