“Maka Barangsiapa bertaubat sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, Maka Sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S Al Maidah 39)
Dari ayat tadi jelas bahwasanya barang siapa yang mau bertaubat kepada Allah dan membuktikan taubatnya itu dengan suka menghadiri majelis zikir dan Ta’lim, dan berteman dengan orang-orang yang baik, serta tidak mengulangi perbuatan buruknya lagi, maka Allah akan mengampuni dosa hamba tersebut meskipun dosanya sebanyak bintang di langit, sebanyak pasir di pantai, atau pun sebanyak buih di lautan. Kenapa ? karena Allah bernama Al Ghofur artinya Maha Pengampun, dan apabila Allah mengampuni, maka sambungan ayattadi Rahim artinya penyanyang, artinya Allah akan menyayangi kembali hamba tersebut.
Disebutkan bahwasanya ada beberapa Syarat dari pada Taubat terse
- Meninggalkan daripada maksiat tersebut
- Menyesal atas perbuatan dosa tersebu
- Mencita-citakan tidak kembali kepada maksiat tersebut.
Ini jikalau maksiatnya kepada Allah, adapun jikalau maksiatnya kepada manusia seumpama mendzolimi, Maka ditambah syarat yang :
- mengembalikan hak orang tersebut atau meminta halal.
Taubat ada suatu perkara yang dicintai oleh Allah, sebagaimana firman Allah swt dalam Surah Al Baqarah 222 . :
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (Q.S Al Baqarah 222)”
Para Ulama menyebutkan beberapa perkara agar kita diberi Allah Hidayah kemudahan untuk bertaubat :
1. Mengingat Jahatnya dosa, dosa itu mencegah keberkahan, menyempitkan rezeki, malas dalam ibadah, bahkan sampai mati dalam Suul khatimah. 2. Merenungi betapa pedihnya dosa. 3. Ingat akan lemahnya diri