WARTABANJAR.COM, KERTAK HANYAR – Anak mana yang tidak berduka dalam waktu hampir bersamaan kedua orangtua diambil oleh Yang Maha Kuasa.
Begitulah yang dirasakan oleh putra-putri, menantu, dan cucu KH Muhammad Haderawi HK, tokoh ulama Banua.
Hanya dalam hitungan sehari, mereka kehilangan ayah yang merupakan tokoh panutan, lalu disusul oleh ibunda, Hj Zuraidah.
Namun, pendidikan yang ditanamkan oleh kedua orangtua, membuat ikhlas dan berlapang dada menerima takdir Allah.
Baca juga : Hj Zuraidah Dimakamkan di Samping Guru Haderawi
Baca juga : Masya Allah, Guru Haderawi dan sang Istri Wafat Hanya Berselang Beberapa Jam
“Kami sayang Ummi tapi Allah lebih menyayangi beliau,” ucap Ismanto, menantu KH Haderawi yang dikenal juga dengan panggilan Guru Haderawi.
Hal senada dikatakan Ustadz Ahmad Zaruqi, yang merupakan putra Abuya-Ummi.
“Abuya dan Ummi merupakan jodoh sehidup semati, kalau kata orang dahulu ‘setiang’,” ucap pria muda yang biasa disapa Ustadz Ahmad ini.
“Namun di balik semuanya itu sudah ketentuan dari Allah SWT, dan tidak ada yg mengetahui, apabila sampai waktunya tidak ada yg bisa memepercepat atau menunda kematian,” ujarnya.
Baca juga : Warganet Banua Ucapkan Belasungkawa Atas Wafatnya Istri Guru Haderawi
Ustadz Ahmad mengatakan, mereka baru saja kehilangan seorang imam dalam keluarga. Dan dalam waktu bersamaan kehilangan makmum/
“Kami baru saja kehilangan seorang imam dalam rumah tangga, dan saat ini makmumnya (Ummi) menyusul. Seakan-akan makmum tak mau berpisah dengan imamnya,” tuturnya. (why)