WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan harga pada November 2021 mengalami inflasi 0,37 persen.
Inflasi pada bulan lalu merupakan yang tertinggi baik secara bulanan maupun tahunan selama 2021 ini.
Kepala BPS, Margo Yuwono, melalui rilis video mengatakan inflasi yang cukup tinggi pada bulan lalu menandakan sudah mulai ada perbaikan ekonomi.
Pasalnya kenaikan harga mengindikasikan adanya kenaikan permintaan barang dan jasa.
Transksi barang dan jasa semakin banyak dan inflasi naik itu indikasi di situ sudah mulai tanda-tanda pemulihan ekonomi secara umum.
Inflasi pada November 2021 yang disumbang oleh minyak goreng, telur ayam ras, cabai merah, hingga daging ayam ras ini menunjukkan adanya kenaikan permintaan sehingga harganya juga meningkat.
Selain itu, andil inflasi dari kenaikan tarif angkutan udara juga menunjukkan adanya kenaikan permintaan dari masyarakat. Pada November 2021, tarif angkutan udara memberi andil terhadap inflasi sebesar 0,05 persen.
Karena mobilitas penduduknya sudah mulai membaik, maka permintaan terhadap angkutan udara itu semakin banyak. Sehingga kalau permintaan tinggi, maka ada kenaikan harga di situ.
Dengan inflasi 0,37 persen pada bulan lalu, BPS mencatat inflasi secara tahun kalender atau year to date (ytd) sebesar 1,30 persen. Sementara inflasi secara year on year (yoy) dibandingkan dengan November tahun lalu adalah 1,75 persen. (edj)
Editor: Erna Djedi