Pernikahan Guru Haderawi dengan Ummi Tanpa Pacaran, Kisah Cinta Keduanya Hingga Terjun Berdakwah

    WARTABANJAR.COM, KERTAKHANYAR – Meninggalnya KH Haderawi HK dan istri, Hj Zuraidah yang hanya berselang sekitar 30 jam masih menyisakan duka bagi jamaah, khususnya Majelis Raudhaturrahman. KH Haderawi, biasa dipanggil Guru Haderawi atau Abuya, meninggal dunia, Selasa (15/12/2020) sekitar pukul 01.15 dini hari, sedangkan pada dini hari Rabu (16/12/2020) sang istri wafat sekitar pukul 07.00 wita.

    Putera Abuya, Ustad Zaruqi menceritakan kisah cinta kedua orangtuanya. Berawal tahun 1984 dikota Mekkah, satu sama lain tidak pernah kenal,  beliau dipertemukan dijalinan cinta tanpa pancaran.

    Pada tahun 1985 Masehi dikarunia anak pertama, adalah dirinya Ahmad Zaruqi, pada tahun 1986  dan ditahun 1989 Abuya pulang ketanah air. Pada tahun 1989 lahirlah adiknya, Hj Nikmah.

    Keluarga ini tanpa memiliki dana yang cukup untuk pulang ke tanah air, namun dengan perjuangan yang keras, akhirnya sampai juga ke kampung halaman.

    Semasa di Mekkah, hidup mereka tidak memiliki immah atau izin resmi, KTP resmi sebagai TKW,  berangkat dengan modal nekat. Namun ditegaskan Ustad Zaruqi, bukan berarti tidak mematuhi peraturan namun dikarenakan tidak mempunyai dana untuk membuat KTP resmi tersebut.

    Kondisi itu tidak menutup semangat Abuya dan Hj Zuraidah untuk hidup bersama dikota Haram, walupun tidak memakai imamah.

    “Pulang ke tanah air, Abuya dan Ummi dipinjami sebuah rumah di Gang Cendrawasih Kelayan A Banjarmasin.  Rumah tersebut adalah bagian warisan dari keluarga Ummi, karena Ummi masih memiliki dua saudara laki-laki dan tiga orang perempuan,” kata Ustadz Zaruqi.

    Baca Juga :   Rumah Kos di Simpang Gatot Subroto 7 Jalan Rama Nyaris Ambruk, Penghuni dan Barang-barang Dievakuasi

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI